IMPLEMENTASI PRINSIP DASAR KEMANUSIAAN DALAM GERAKAN
PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH INTERNASIONAL OLEH MAHASISWA PPKN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN TAHUN AKADEMIK 2013/2014
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Bangsa
Indonesia merupakan bangsa besar yang menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan. Hal ini tercantum dalam dasar ideologi negara yakni sila ke-2
Pancasila dan alinea ke-4 UUD 1945. Namun berbagai peristiwa kerusuhan yang
sering terjadi dan banyak memakan
korban jiwa seperti di Madura, Poso dan Ambon, telah membuktikan bahwa krisis
kemanusiaan masih terjadi di negara Indonesia yang beradab.
Ini membuktikan bahwa masih banyaknya kasus kemanusiaan yang terjadi, dalam hal
ini sila ke-2 pancasila yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab belum terwujud
di Negara Indonesia yang berlandaskan pancasila. Padahal kemanusiaan itu sangat
penting untuk diperhatikan karena kemanusiaan merupakan hakikat dan sifat-sifat khas manusia sebagai makhluk yang tinggi harkat dan
martabatnya. Dalam hal ini kemanusiaan itu mengenai
harkat dan martabat manusia serta merupakan makhluk yang tertinggi di antara
makhluk ciptaan Tuhan sehingga
nilai-nilai kemanusiaan tersebut mencerminkan
kedudukan manusia sebagai makhluk tertinggi di antara makhluk-makhluk
lainnya. Seseorang mempunyai nilai-nilai kemanusiaan yang tinggi menghendaki masyarakat memiliki sikap dan
perilaku sebagai layaknya manusia.
Sebaliknya dia tidak menyukai sikap dan perilaku yang sifatnya merendahkan manusia lain.
Prinsip kemanusiaan
menurut Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional bahwa Gerakan
Palang Merah dan Bulan Sabit Merah itu lahir dari keinginan untuk memberikan
pertolongan kepada korban yang teruka dalam pertempuran tanpa membeda-bedakan
mereka dan untuk mencegah serta mengatasi penderitaan sesama manusia yang
terjadi dimanapun. Tujuannya ialah melindungi jiwa dan kesehatan serta menjamin
penghormatan terhadap umat manusia. Gerakan ini menumbuhkan saling pengertian,
persahabatan, kerja sama dan perdamaian abadi antar sesama manusia.
Dalam berbagai gerakan
kepalangmerahan terdapat beberapa komitmen terhadap
kemanusiaan seperti memperbaiki hajat hidup masyarakat rentan melalui promosi prinsip
nilai kemanusiaan, penanggulangan bencana, kesiapsiagaan penanggulangan bencana,
kesehatan dan perawatan di masyarakat,
Di dalam lembaga
pendidikan seperti sekolah telah banyak mengajarkan tentang sikap-sikap
kemanusiaan, kemanusiaan itu tidak hanya dipandang sebagai kejadiaan tentang
kekerasan prilaku manusia tetapi juga termasuk didalamnya rasa kepedulian
dengan sesama manusia seperti sikap tolong-menolong kepada orang lain yang
membutuhkan.bantuan. sikap seperti ini dapat di golongkan sebagai sikap yang
memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi. Pemahaman mengenai sikap kemanusiaan
dapat kita temukan do dalam proses pembelajaran di sekolah terutama di dalam
bidang ekstrakulikuler yang berhubungan dengan nilai-nilai kemanusiaan
contohnya seperti : Pramuka, PMR dan lain-lain.
Dalam
hubungannya dengan Palang Merah Remaja atau PMR yang merupakan wadah pembinaan
dan pengembangan anggota remaja yang dilaksanakan oleh Palang Merah Remaja
Terdapat di PMI Cabang seluruh Indonesia dengan anggota lebih dari 1 juta
orang. Anggota PMR merupakan salah satu kekuatan PMI dalam melaksanakan
kegiatan-kegiatan kemanusiaan di bidang kesehatan dan siaga
bencana,mempromosikan Prinsip-prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan
Sabit Merah Internasional, serta mengembangkan kapasitas organisasi PMI.
Pengembangan anggota remaja ini biasanya terdapat di organisasi-organisasi sekolah
yang mengadakan ekstrakulikuler PMR dan di dalam ekstrakulikuler PMR diajarkan
begitu banyak sikap yang mengajarkan begitu sikap yang berhubungan dengan
kemanusiaan. Pengajaran seperti ini memberikan manfaat yang banyak bagi pesta
didik untuk memahami pentingnya nilai kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari.
Pengajaran
tentang ekstrakurikuler PMR di sekolah biasanya diajarkan oleh seseorang yang
mempunyai kemampuan dan kompetensi tentang materi PMR. Dalam hal ini mahasiswa
yang mendapat mata kuliah PMR juga dapat mengajarkan ekstrakulikuler di
sekolah. Karena pada umumnya seorang mahasiswa itu mempunyai wawasan yang luas
dan jauh ke depan (khususnya bagi mahasiswa S1). Dengan bekal wawasan yang luas
itu diharapkan dengan adanya pembelajaran mengenai PMR mahasiswa dapat
mengajarkan apa yang telah di dapatnya kepada siswa-siswa yang ada di sekolah
serta map u menerapkan nilai-nilai apa saja yang terkandung di dalam
pembelajaran PMR. Mahasiswa sebagai masyarakat intelektual dan sekaligus
sebagai warga negara tentu saja memiliki tugas dan tanggung jawab yang tidak
ringan. Sebab, idealnya mahasiswa dituntut bukan hanya untuk cerdas dalam
belajar,tetapi lebih dari pada itu juga harus kritis terhadap kenyataan sosial
yang ada. Kenyataan inilah, maka mahasiswa disebut sebagai agent of Changde.
Dengan mata kuliah tentang PMR ini mahasiswa juga diharapkan agar dapat membina
siswa-siswa di sekolah untuk menjadi seseorang yang memiliki rasa kemanusiaan
yang tinggi terhadap sesama serta mampu menjunjung tinggi rasa kemanusiaan
tersebut sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang terkandung di dalam ke-2.
Di
Universitas Ahmad Dahlan khususnya program studi PPKn terdapat mata kuliah PMR
yang mengajarkan tentang Penguatan kualitas mahasiswa dan pembentukan karakter
untuk menjadi seorang guru serta warga negara yang baik, membentuk anggota PMR agar
dapat berperilaku hidup sehat dan memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi
terhadap sesama dan mampu merealisasikan nilai-nilai yang terkandung di dalam
mata kuliah PMR agar menjadi seorang pendidik yang memiliki nilai-nilai
kepalangmerahan yang tinggi serta dapat menjadi seorang relawan yang memiliki
rasa kemanusiaan yang tinggi. Dalam kenyataannya mahasiswa PPKn yang telah
menempu mata kuliah PMR belum menerapkan nilai-nilai yang terkandung di dalam
PMR itu sendiri, rasa kepedulian terhadap sesama masih kurang misalnya pada
saat teman sebayanya mengalami sebuah musibah, rasa kepedulian untuk menjenguk
atau memberikan bantuan terhadap temannya tersebut masih kurang dan kesadaran
terhadap kemanusiaan seperti yang diajarkan di dalam mata kuliah PMR itu
sendiri belum terlaksana dan hanya sebatas pembelajaran saja belum ke tahap
penerapannya. Ini bisa dilihat dari keseharian mahasiswa yang cenderung
bersifat individualis hanya mementingkan dirinya sendiri. Kejadian seperti ini
membuktikan bahwa kesadaran akan kepedulian terhadap sesama dan rasa
kemanusiaan yang dimiliki oleh mahasiswa PPKn yang telah menempu mata kuliah
PMR belum diterapkan atau direalisasikan di dalam kehidupan sehari-hari.
B.
Identifikasi Masalah
1.
Belum dipahaminya
prinsip kemanusiaan dengan benar oleh mahasiswa PPKn.
2.
Belum terealisasinya
prinsip dasar kemanusiaan dalam
kehidupan sehari-hari.
3.
Belum dipahaminya
tujuan PMR secara benar oleh mahasiswa PPKn.
C.
Batasan Masalah
Penelitian ini
dibatasi pada pembahasan tentang Implementasi Prinsip Dasar Kemanusiaan dalam
Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional Oleh Mahasiswa PPKn
Universitas Ahmad Dahlan tahun Akademik 2013/2014.
D.
Rumusan Masalah
Dari uraian diatas, maka
masalah yang dapat dirumuskan adalah bagaimana Implementasi Prinsip Dasar
Kemanusiaan dalam Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional Oleh
Mahasiswa PPKn Universitas Ahmad Dahlan tahun Akademik 2013/2014 ?
E.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan judul dan rumusan
masalah di atas, maka penelitian ini mempunya tujuan untuk mengetahui bagaimana
Implementasi Prinsip Dasar Kemanusiaan dalam Gerakan Palang Merah dan Bulan
Sabit Merah Internasional Oleh Mahasiswa PPKn Universitas Ahmad Dahlan tahun
Akademik 2013/2014
F.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.
Secara Teoritis
Penelitian ini dapat menambah
pengetahuan mengenai teori tentang pendidikan karakter mengenai penerapan
nilai-nilai yang telah diterima di dalam mata kuliah untuk di terapkan pada
aktivitas sehari. Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran terhadap pengembangan teori dan ilmu pengetahuan yang berkaitan
dengan implementasi nilai-nilai kemanusiaan oleh mahasiswa PPKn yang telah
mendapatkan mata kuliah PMR dalam aktivitas sehari-hari.
2.
Manfaat Praktis
a.
Bagi peneliti
Diharapkan
penelitian ini dapat menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti
dan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan belum adanya implementasi
prinsip dasar Kemanusiaan dalam mata kuliah PMR untuk di terapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
No comments:
Post a Comment